Batalyon Artileri Medan 10 memiliki lambang / tunggul satuan yaitu ”BRADJAMUSTI”, arti kata BRADJAMUSTI itu sendiri dapat kita lihat dari berbagai sumber seperti:
- Buku : Oujavansch - Nederlansche Woordenyst. Karangan: Dr H.H.Juynball arti Braja – S. Wara = Blikseflit. Braja – Bajra yaitu Sinar (Kilat).
- Buku : Javansch Nederlansche Woordenyst. Karangan : P. Jansz kata Braja memiliki arti Sterke Winvloogs Cedanen yaitu jawab kemudian Musti – Vuist / Greep ialah genggaman diambil NK Geluidvan Zarem (Hogel) Inde Wolken.
- Kamus Bahasa Sunda Karangan : R. Satjadibrata Arti Braja adalah warja diambil dari bahasa bahasa sansekerta memiliki arti Pekarang Gagaman.
Adapun asal usulnya dalam cerita pewayangan, Bradjamusti adalah tokoh dalam cerita pewayangan, dimana Bradjamusti adalah seorang Ksatria yang berupa “Raksasa”. Ia adalah paman dari Raden Harya Gatutkaca Raja Pringgandani. Dalam kisahnya diceritakan bahwa pada waktu Bradjadenta yang merupakan saudara kandung dari Bradjamusti dimana dia adalah juga paman dari Raja Pringgandani melakukan pembangkangan, bahkan akhirnya meningkat menjadi pemberontakan terhadap kerajaan Pringgandani, maka terjadilah peperangan dimana Raja Pringgandani yaitu Raden Harya Gatutkaca harus berhadapan langsung dengan Bradjadenta.
Bradjamusti merasa bahwa kedaulatan negara dalam keadaan terancam, maka sebagai alat negara dan sebagai Ksatria yang berkewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan serta ia tahu benar bahwa Raden Harya Gatutkaca berada dipihak yang benar, maka untuk menjaga agar jangan sampai Raden Harya Gatutkaca kalah dalam perang menghadapi Bradjadenta, maka Bradjamusti membantu Raden Harya Gatutkaca untuk menghancurkan pengkhianatan / pemberontakan yang dilakukan oleh Bradjadenta.
Untuk dapat membantu Raden Harya Gatutkaca dalam mengalahkan dan menghancurkan Bradjadenta, maka Bradjamusti manjing (masuk) ke dalam telapak tangan kiri Raden Harya Gatutkaca. Sejak itulah Raden Harya Gatutkaca memiliki satu lagi kesaktian yaitu Ajian Bradjamusti. Setelah melalui pertarungan adu kesaktian yang sengit, akhirnya Raden Harya Gatutkaca dapat menyarangkan satu pukulan tangan kirinya yang keras (dimana Bradjamusti telah manjing didalamnya) ke dalam dada Bradjadenta, sehingga Bradjadenta tewas dan pemberontakan itu dapat diatasi oleh Raden Harya Gatutkaca berkat Ajian Bradjamusti yang dimilikinya.