Awal mula pembentukan satuan ini bermula pada tanggal 14 Juli 1962 dimana Batalyon Artileri Medan 10 mendapatkan kesenjataan berupa meriam 76mm sehingga diresmikanlah oleh Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan Letnan Kolonel Art Sukimin menjadi satuan Yonarmed 10 /76 mm Para, sebagai Cadangan Umum Angkatan Darat sesuai Keputusan Menpangad Nomor : Skep/993/7/1962 tanggal 14 Juli 1962 dimana pada saat itu satuan ini berkedudukan di Cianjur, Jawa Barat.
Berselang kurang lebih 1 bulan setelah itu terjadi perubahan kedudukan pada tanggal 17 Agustus 1962, dimana kedudukan Batalyon Artileri Medan 10/76mm Para yang awal mulanya di Cianjur dipindahkan ke Ciluar Bogor, selama 2 tahun berkedudukan di Ciluar Bogor, pada tanggal 2 April 1964 Batalyon Artileri Medan 10/76 Para secara resmi menjadi organik Kodam VI/Siliwangi.
Selanjutnya berdasarkan Skep Menpangad Nomor : Skep/740/7/1965 tanggal 5 Juli 1965, dengan dasar tersebut diresmikanlah Yonarmed 10 menjadi satuan Para oleh Menpangad Jenderal TNI Ahmad Yani bertempat di Lubang Buaya
Jakarta dengan ditandai penerjunan 1 Baterai Armed lengkap dengan personel dan meriamnya. Selanjutnya Yonarmed 10-76/Para menjadi Organik Kostrad. Baru dimulai Tahun 1975 Yonarmed 10/76mm Para melaksanakan program pemantapan Satuan.
Seiring dengan perubahan yang terjadi kesenjataan Armed mulai diperbaharui pada tanggal 1 April 1986, Yonarmed 10/76mm Para dirubah menjadi Yonarmed 10-105/GS dengan kesenjataan meriam yang baru tersebut tentunya sangat dituntut sebuah kinerja yang lebih profesional lagi bagi satuan Yonarmed 10 dalam menjalankan tugasnya membantu satuan manuver.
Bertahan selama 4 tahun kembali terjadi perubahan dalam bidang kesenjataan dengan dasar Surat Perintah Pangkostrad Nomor : Sprin/461/VII/1991 tanggal 11 Juli 1991 Yonarmed 10-105/GS dirubah menjadi Yonarmed 10 105/Tarik, hingga sekarang Yonarmed 10/2/1 Kostrad menggunakan meriam 105 mm Tarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar